-->

Keteladanan lebih bermakna daripada ajaran : Akhlak sebagai prioritas utama dalam mengelola persaudaraan.

jurnalterate.com - Orang kaya dan orang pintar sudah sangat banyak kita dapati. Namun, betapa banyak juga masalah yang juga ditimbulkan oleh dua kategori kelompok itu? Tak sedikit orang yang karena dibutakan oleh kekayaan menjadi lupa akan nilai-nilai persaudaraan dan menghormati orang yang lebih tua. Punya jabatan yang tinggi tapi mengeksploitasi sesamanya untuk di mobilisasi untuk menjatuhkan yang lebih tua; Dengan demikian, kekayaan tidak membuatnya bersyukur. Kekayaan telah menumbuhkan sifat tamak yang dalam level tertentu memicu tindakan-tindakan yang merugikan orang lain.

Demikian pula orang pintar. Mereka kini hadir di mana-mana, mengisi berbagai komunitas organisasi bercorak paguron kita. Di saat yang sama kita juga menyaksikan bahwa sebagian problem di sekitar kita juga muncul dari orang-orang pintar ini. Kasus pertikaian sesama warga, Kasus bentrok antar perguruan, antar ormas dasb. banyak kita saksikan dari para oknum dari organisasi kita yang menyalahgunakan gelar ke-pendekar-an. Kita juga pernah mendengar kasus pelecehan seksual oleh oknum pelatih di pelatihan. Kita juga kadang menemui beberapa tempat latihan yang menjadi ajang minum-minuman keras, kampanye kebencian dan memupuk permusuhan kepada saudara yang berbeda paham.

Kenapa hal demikian bisa terjadi? Benarkah yang paling krusial dalam kehidupan ini adalah jabatan dan ilmu pengetahuan?

Parameter paling sempurna untuk melihat segala persoalan sosial dapat di lihat dalam kacamata beragama adalah para utusan Allah swt. bila kembali kepada tujuan dari diutusnya (bi’tsah), maka kita akan menemukan kata kunci yang sangat penting, yaitu akhlak atau dalam bahasa Sh Terate adalah Berbudi Luhur sebagai tujuan utama dan terutama. Sebuah hadist islam yang di ungkapkan oleh Rasululullah Muhammad Saw pernah bersabda.
 Ø¥ِÙ†َّÙ…َا بُعِØ«ْتُ Ù„ِØ£ُتَÙ…ِّÙ…َ صَالِØ­َ اْلأَØ®ْلاَÙ‚ِ 
“Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR Bukhari)

Rasulullah Muhammad Saw. berjasa besar dalam merombak kondisi kemerosotan zaman, dari kebiadaban menuju peradaban. Itulah kenapa Sh Terate mempunyai tujuan utama dan terutama menjadi kelompok estafet ajaran rosulullah dalam merubah akhlak berbudi luhur. Sebagaimana ungkapan Al-Qur’an: 
ÙˆَÙ…َا Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َاكَ Ø¥ِÙ„َّا رَØ­ْÙ…َØ©ً Ù„ِّÙ„ْعَالَÙ…ِينَ
 “Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Akhlaklah yang seharusnya menjadi prioritas dalam mengelola rasa persaudaraan ini, karena ia menjiwai seluruh perilaku-perilaku utama. Jika kita mendapati saudara kaya ataupun saudara pintar yang menjadi biang kerok masalah, maka itu semata-mata karena hilangnya akhlak pada diri mereka. Begitu juga, banyak saudara kaya dan saudara pintar yang hidup penuh manfaat bagi orang lain karena pribadinya berhias akhlak yang luhur dan samgat berbudi luhur. Ada belas kasih di hati mereka. Ada rasa empati kepada orang lain, ada kedermawanan dan terpenting ketawadhu'an kepada yang lebih tua.

© 2021 ‧ jurnalterate.com. All rights reserved. Made with ♥ by tdb