Pak Hardjo Oetomo Mendirikan Media Berita Dan Surat Kabar "KEINSYAFAN RAKJAT" Untuk Melawan Penjajah.
Jurnalterate.com - Sekembali dari penjara Padang Pandjang setelah menjalani hukuman dan di kurung oleh Kolonial Belanda, kehidupan Pak Hardjo Oetomo cukup menderita. Untuk menopang kehidupan rumah tangga beliau bersama Ibu Inem, beliau sempat berganti-ganti profesi akibat tekanan dari pemerintah kolonial Belanda dengan maksud agar Pak Hardjo Oetomo menderita dalam urusan ekonomi. Sehingga rumah tangganya hancur dan kehidupannya kocar kacir.
Beliau juga sempat menjadi pukrul (pengacara) tata hukum pemerintahan Belanda. Bahkan pernah menjadi wartawan dan menerbitkan sekaligus mendirikam media masa (surat kabar atau koran).
Surat kabar yang didirikan Pak Hardjo Oetomo berbentuk mingguan (tabloid) yang diberi nama “KEINSYAFAN RAKJAT”. Di media ini beliau menjabat sebagai Pemimpin Redaksi dan berhasil menyuarakan kekejaman pemerintahan Belanda, melalui data sourch yang di himpun oleh jurnalterate.com, surat kabar yang di dirikan oleh Pak Hadjar Hardjo Oetomo ini hampir mempengaruhi dataran pulau Jawa di tingkat aktivis atau pemikir atas.
Akan tetapi tidak lama kemudian, Mingguan KEINSYAFAN RAKYAT diberedel (dilarang terbit) oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Di sini, bukan hanya tekanan kepada pembaca untuk tidak mengansumsi bacaan yang di terbitkan oleh media Pak Hardjo Oetomo, Tekanan belanda juga di berikan kepada pegawainya. Bahkan media yang di dirikan oleh Pak Hardjo Oetomo di tutup secara pernanen dengan cara-cara licik dengan alasan media itu tidak kredibel, pembohong (Hoax) sekaligus isue dijadikan alat propaganda pergerakan menentang penjajahan pada kaum atas yang pro kepada belanda.
Setelah upaya pemberedelan tabloid tersebut, gerak gerik Pak Hardjo Oetomo terus diawasi. Bahkan, untuk memperketat pengawasan, Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan pos penjagaan di depan rumah beliau di Pilangbango Madiun. Yang mana saat ini rumah beliau menjadi Padepokan Luhur SH Terate.