-->

Gus E'ENG, Muballigh Yang di Cintai Masyarakat Di Sahkan oleh Kang Mas Isoebiantoro.

KH.Ahmad Rofi'i Mahfudz, Lahir di Jember (25/09/81) biasa akrab di panggil gus Eeng memiliki makna atau singkatan dari "E:ling E:ling N:eng G:ustine" yang dalam bahasa Indonesia (Selalu mengingat kepada Allah swt.) Adalah seorang Muballigh yang berasal dari Sidoarjo. Ceramah beliau yang sederhana dan mudah untuk di pahami membawa masyarakat cinta kepadanya.

Mubaligh lulusan Universitas Islam Negeri Surabaya yang terkenal di masyarakat luas adalah warga PSHT letting 2000 Cabang Banyuwangi. dan di tahun 2020 beliau di sahkan oleh ketua Dewan Pusat PSHT, kang mas Isoebiantoro sebagai Wiro Anom tingkat II PSHT Pusat Madiun. Tahun 1994 sejak lulus Sekolah Dasar, Gus Eeng menimbah ilmu Kitab-Kitab Kuning di pondok pesantren Darussalam dan di tempah langsung oleh Kh.Ahmad Hisyam Syafaat Blokagung Banyuwangi.

Di usia yang ke 40 tahun, saat ini beliau tinggal di Ds. Pranti Kec. Sedati Kab. Sidoarjo bersama istri dan kedua putranya dengan kehidupan yang sangat sederhana. Semasa kecil, tinggal bersama orang tuanya di Desa paleran kecamatan umbulsari Kabupaten Jember. bakat beliau dalam memahami agama di tuangkan untuk mengikuti audisi Pildacil, sehingga sangat wajar bila kemampuan beliau dalam menyampaikan suatu materi keagamaan dapat dengan mudah di terima oleh kalangan masyarakat. 

Gus Eeng sangat bersyukur menjadi warga PSHT karena banyak saudara yang tanpa memandang suku, ras, agama, drajat, pangkat dan kedudukan. Hikmah dari banyaknya saudara-saudara yang berbeda karakter akan menambah kedewasaan, kebijaksanaan dalam bertindak agar selalu timbul rasa mendekatkan diri kepada Allah SWT di segala keputusan yang di ambil oleh setiap insan manusia. 
"Di PSHT itu, selain memperkuat kerukunan juga mengajarkan kita tidak hanya pandai berolahraga pencak silat, kesenian tetapi juga olah rasa. Jantung hati bersinar melambangkan kondisi batin manusia yang mana kita sebagai warga PSHT harus bersinar yaitu memayu Hayuning bawono, bila beladiri sebagai olahraga tidak di imbangi dengan olah rasa maka akan muncul kesombongan".
Ungkap Gus Eeng di depan Tim Jurnal Terate saat itu sama persis dengan ke SH an yang pernah di wejangkan oleh Alm. Kang Mas Tarmadji, Bila kepandaian pencak silat tidak di imbangi dengan Olah rasa besar kemungkinan hanya akan menghasilkan KESOMBONGAN, "Merasa Pencaknya bagus, Bolone akeh, Maka yang timbul adalah Kesombongan".

© 2021 ‧ jurnalterate.com. All rights reserved. Made with ♥ by tdb